Thursday, January 10, 2008

Menjelang Cuti

Minggu ini sungguh jadi salah satu minggu tersibuk, cieeee.. Soalnya adalah mulai minggu depan aku sudah mulai cuti untuk masa melahirkan dan menyusui yang tiga bulan itu. Hhhhmm.. rasanya cepet banget ya waktu berjalan. Kayanya baru kemaren ngrasain mual-mual, hoak hoek, males makan, ehhh.. sekarang udah masuk masa persiapan melahirkan. Menakjubkan..

Jadi sampe hari inipun, pas Tahun Baru 1429 Hijriah, aku masih menyelesaikan beberapa tugas sebelum mulai cuti. Alhamdulillah sejauh ini sih lancar. Mudah-mudahan sih terus gitu deh sampe Jumat besok. Final touchnya. Huhuhuhuu.. tapi rasanya mah tetep aja ada sebagian yang masih jadi PR dan dilanjut temenku. Hhhmmm.. makasi ya ibu-ibu..

Laporan-laporan juga masih ada beberapa yang mesti diselesaikan. Besok udah Jumat. Waaahh.. rasanya memang jadi berpacu dengan waktu. Tapi semoga saaj semuanya dulancarkan. Jadi besok semuanya juga sudah beres, sebelum aku mulai cutiku hari Senin nanti.

Semoga proses kelahiran adiknya Faza juga berjalan lancar dan sehat semuanya. Amien..

Tuesday, January 01, 2008

Terapi Bayi Kuning

Dipetik dari www.kompas.com

Penyakit kuning sering kali dikaitkan dengan infeksi virus. Kelainan itu kerap kali dihubungkan dengan kegagalan fungsi hati dan kanker hati. Namun, pada bayi baru lahir tidak demikian keadaannya. Warna kuning secara menyeluruh atau sebagian pada kulit atau pada bagian putih bola mata tidak selalu akan berakibat buruk bagi kesehatan bayi.

Menurut pakar pediatrik spesialis anak, William Sears MD, dan istrinya, Martha Sears, dalam buku The Baby Book, mayoritas bayi yang sakit kuning disebabkan meningkatnya bilirubin dan endapan atau sisa bilirubin di kulit. Bilirubin terbentuk sebagai hasil akhir proses pemecahan hemoglobin dalam sel darah merah. Kadar bilirubin diukur dengan mengambil beberapa tetes darah dari tumit bayi.

Dokter spesialis anak Hindra Irawan Satari menyatakan, bayi baru lahir dapat mengalami jenis sakit kuning yakni normal (fisiologis) dan abnormal. Karena kurang oksigen selama dalam kandungan, bayi baru lahir memiliki sel darah merah lebih banyak dari yang diperlukan. Kelebihan sel ini bergabung dengan pigmen kuning yang disebut bilirubin, dan dipecahkan oleh tubuh bayi. Selama dipecahkan, pigmen kuning dilepaskan hati melalui urine.

Pada bayi baru lahir, hati belum matang sehingga tidak dapat menangani kelebihan bilirubin. Hal inilah yang membuat pigmen kuning ini menetap di kulit dan mencerminkan warna kuning selama tiga atau empat hari setelah kelahiran. Inilah penyakit kuning yang normal. Setelah sistem pembuangan bilirubin bayi matang dan kelebihan sel darah berkurang, maka penyakit kuning menghilang. Kondisi ini tidak berbahaya bagi bayi.

Namun, sakit kuning abnormal biasanya berkembang lebih cepat, pada 24 jam setelah kelahiran. Penyakit kuning jenis ini disebabkan oleh terlalu banyaknya sel darah merah yang terlalu cepat pecah. Kelebihan bilirubin menyebabkan kerusakan otak. Namun, hal ini jarang terjadi jika mendapat perawatan dan pencegahan modern.

Kata dokter Hindra, jenis penyakit kuning abnormal biasanya karena infeksi atau ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan bayi. Sebagian dari antibodi ibu mengalir dalam darah bayi. Bila bayi memiliki golongan darah berbeda dengan ibu, terjadi "peperangan" antara sel darah merah bayi dan antibodi asing dari golongan darah ibu yang berbeda. Hasilnya, banyak sel darah merah dirusakkan, bilirubin dilepaskan, dan penyakit kuning terjadi dengan cepat. Selain itu, risiko kuning juga meningkat pada bayi prematur atau lahir tidak cukup bulan, dan bayi berat lahir rendah. Penyebab lain sakit kuning pada bayi yang baru lahir adalah keadaan yang terjadi selama persalinan diantaranya tindakan operasi, pemberian alat bantu untuk memperlancar kehamilan, dan pemakaian obat untuk melebarkan saluran persalinan.

Pengobatan
Untuk mencegah kuning pada bayi dan akibatnya perlu pemeriksaan kehamilan secara teratur, menggunakan sarana kelahiran dan tenaga kesehatan memadai, serta memperbaiki faktor lingkungan untuk mengurangi bahaya infeksi nosokomial. Secara awam, kuning pada bayi bisa dilihat dari perubahan warna bagian putih mata.

Batas aman untuk bayi kuning bila kadar bilirubinnya tidak lebih dari 12 mg/dl. Jika kadar bilirubin di atas 20 mg/dl, bayi harus ditransfusi tukar agar bilirubin tidak melekat pada otak. Jika terlambat ditangani, bisa merusak otak sehingga bayi mengalami gangguan tumbuh kembang, antara lain intelegensia kurang.

Maka dari itu, perlu ada pemeriksaan laboratorium untuk mencari tahu penyebabnya dan mengambil contoh darah untuk memantau kadar bilirubin. Jika kuning normal, cukup dijemur di bawah sinar matahari. Namun, jika kadar bilirubin terlalu tinggi, dokter memberi lebih banyak cairan dan menempatkan bayi kuning di bawah lampu fototerapi untuk memecahkan kelebihan pigmen kuning pada bayi.

Menurut Sears, dokter dapat menyediakan cara lebih bersahabat untuk mengurangi penyakit kuning yang disebut bili-blanket. Jadi, bayi dibungkus dalam selimut berisi larutan pemecah penyakit kuning sehingga ibu dapat memegang dan menyusui bayinya yang sedang menerima fototerapi. Bayi tidak lagi terpisah dari ibunya dalam ruang isolasi di bawah lampu fototerapi. Perawatan ini memungkinkan bayi kuning lebih cepat keluar dari rumah sakit.

Pemberian ASI
Dokte Hindra menyatakan ada satu tipe penyakit kuning yang jarang, yakni sakit kuning akibat disusui. Diperkirakan, penyakit kuning akibat disusui hanya kurang dari satu persen dari total kasus sakit kuning pada bayi yang baru lahir. Jika demikian, ibu dapat diminta berhenti menyusui selama 12 sampai 24 jam tetapi tetap memompa ASI.

Pada dasarnya, ASI lebih baik dibandingkan dengan susu formula untuk membantu menghilangkan penyakit kuning. Namun, menurut Sears, jadwal menyusui dan pemisahan ibu dari bayi menyebabkan bayi lebih kuning karena pemberian makan yang terbatas membuat bayi kurang mendapat kalori. Jadi, penyakit kuning akibat penyusuan merupakan kondisi yang tidak disebabkan ASI Anda, tetapi oleh manajemen penyusuan yang lemah.

Sears menyatakan, para ibu hampir tidak perlu berhenti menyusui bayi yang terkena penyakit kuning. Ibu dianjurkan mengikuti saran penyusuan yang tepat, terutama frekuensi menyusui sejak dini dan konsultasi penyusuan. Ini akan membantu mengurangi banyak penyebab sakit kuning. Sejumlah cairan dan kalori, terutama yang berasal dari ASI, diperlukan untuk membantu bayi baru lahir membersihkan kelebihan bilirubin dalam tubuh.

Resolusi 2008

Pagi pertama tahun 2008 diwarnai mendung dan hujan. Hhhmm.. males rasanya untuk beranjak dari tempat tidur. Tapi, aku mesti masuk nih.. Ah, indahnya buat yang liburan di Tahun Baru ini. Apalagi yang semalem menikmati Tahun Baruan di luar rumah. Duh, kayanya sih jam begini masih males-malesan yak. Ditambah lagi kalo kena hujan yang mengguyur malam Tahun Baru di beberapa titik di Jakarta, yaaahh.. tambah-tambah deh, huehehehe..

Seperti juga tahun lalu, muncul pertanyaan pertama di tahun baru, 'Bikin resolusi apa nih di tahun 2008?'. Rasanya banyak hal yang pingin dilakukan di tahun yang baru. Banyak rencana yang sudah disiapkan sejak dini untuk dikerjakan. Aku sendiri? Hhhmmm.. Mari diliat. Jangan-jangan, banyak juga yah yang jadi kepinginan..

Pertama, tentu saja menyiapkan dedenya Faza yang menurut perkiraan dokter, akan lahir tengah Januari nanti. Jadi sejak sekarang mulai nyiap-nyiapin perbekalan menjelang cuti tiga bulan. Ya urusan kantor, ya bekal untuk menyambut dede. Faza sendiri kalo ditanya, "Siapa nama dede?", dengan lantang ia akan menyebut satu nama. Ah, kusimpen dulu aja yah, biar surprais, huehehehe.. Entah darimana ia dapet nama itu. Ayahnya sempet menelusuri arti nama itu di toko buku Gramedia, ketika mampir kesana. Dan ternyata ada artinya dalam bahasa Arab dan bahasa Spanyol. Trus karena nama yang disebutnya adalah nama cewek, maka pertanyaan pun berlanjut, "Kalo dedenya cowok, namanya siapa?". Awalnya, Faza masih belum punya pilihan untuk nama cowok. Bahkan kadang menjawab dengan "Dedenya cewek aja deh..". Tapi belakangan, Faza menyiapkan juga satu nama untuk cowok. Huehehehe.. Seru.. Semoga lahir tepat pada waktunya, sempurna dan sehat semuanya. Amiiieennn..

Urusan kantor sendiri terus berjalan dari hari ke hari. Setidaknya, program besar yang akan dilaksanakan bulan Januari dan Februari, mulai kusiapkan sejak sekarang proposalnya. Jadi ntar tinggal diterusin persiapan dan ketok palu pelaksanaannya.

Kedua, pingin banget merealisasikan mimpi jagoan bikin kue, seperti yang ada di tulisan sebelumnya. Mulai dari belajar sedikit demi sedikit, sampe berani terima pesenan trus bisa berkreasi seluas mungkin. Hhhhmmmm.. asiknyaaaa.. Semoga ga sekedar mimpi semata deh. Mesti mulai segera !!

Itu dua hal yang menurutku cukup besar untuk dilakukan tahun 2008 ini. Kayanya sih masih banyak yang jadi angan. Tapi setidaknya dua itu yang diprioritaskan.

Yang paling penting, tentu saja doa untuk lebih baik di tahun tikus ini. Lebih moncer, lebih mateng, lebih sabar dan tangguh sebagai ibu, istri, anak, sahabat, teman.

Selamat Tahun Baru 2008..