Wednesday, January 31, 2007

Hujan

Dua hari ini hujan lumayan deras mengguyur Jakarta. Tapi tadi pagi rasanya lebih 'nendang' dibanding kemarin. Sejak dinihari bahkan, hujan terus mengguyur kawasan sekitar rumah. Hhhhmmm.. adeeemmm banget. Bahkan mandipun berasa kedinginan, huehehe.. Sampe menjelang kami (baca ; aku dan ayahnya Faza) berangkat kantor pun, hujan masih terus turun. Dari rumah sampe masuk Jakarta bahkan, hujan terus nemenin perjalanan kami.

Tapi sisi yang kurang mengenakkan adalah, hujan ini pasti bikin macet jalanan. Dan betul juga. Muaceeetttnya tadi itu, ampuuuunn deehh. Padahal, jalanan yang kami lewati sih engga banjir. Cuma, salah satu yang jadi tertuduh adalah karena hujan ini bikin mobil jadi jalan melambat. Jadilah, ke belakang-belakangnya juga jalan pelan, ditambah volume mobil yang buwanyak, macetlah akhirnya. Fffuuiihh.. untung adem cuacanya. Jadi engga sebel-sebel banget deh..

Kalo sisi yang mengenakkan adalah, karena daerah sekitar rumah itu bukan termasuk daerah rawan banjir, jadi bisa berlega hati. Meski ada kali di pinggir kompleks, tapi kali itu engga pernah meluap, meski hujan besar. Semoga tetep begitu ya. Cuma, petirnya lumayan deh. Hari Minggu sore lalu aja, petirnya menggelegar dengan kilat yang bersahutan. Widiiihh, betulan deh itu bikin ngeri. Tapi Faza mah waktu itu malah asik-asik aja, tenang-tenang aja tuh denger petir yang kuenceng banget kedengerannya. Tapi setelahnya, wiiiyy, dingiiinn banget. Secara udah masuk kabupaten Bogor gitu deh. Selainnya itu, yah apa bole buat, cucian jadi engga kering..

Nah, hari ini Jakarta jadi adem nih setelah diguyur hujan deras. Cuma ya gituh, penyakit lama alias banjir selalu saja menghadang. Sampe sekarang aja, kabarnya ada tiga pintu air yang ketinggian airnya sudah liwat dari batas normal. Huhuhuuu.. jangan banjir dooonngg..

Monday, January 29, 2007

Ngejazz Dimulai

Yeeiihhaa..
Ada info nih soal Java Jazz Festival.

'Gelaran Java Jazz Festival segera dimulai. Kemeriahan sudah mulai terasa, tiket pun sudah mulai dijual, bahkan beberapa pertunjukan sudah ludes tiketnya. Penyanyi jazz muda, Jamie Cullum, termasuk orang yang berhasil menarik penonton.

Sebenarnya, di gelaran Java Jazz bukan hanya Jamie Cullum yang menarik. Banyak gelaran memikat selama tiga hari pertunjukan, 2‑4 Maret 2007, itu. Eki Puradiredja, Koordinator Program Java Jazz, mengungkapkan bahwa mereka akan menghidupkan lagi legenda‑legenda musik jazz yang sudah lama vakum, bahkan grup yang sudah lama mati.

Akan ada Krakatau yang menampilkan perjalanan bermusik mereka sejak tahun 1980‑an hingga sekarang saat mereka menekuni etnik jazz. Lalu ada Karimata, grup yang sudah bubar namun disatukan lagi dalam pertunjukan Tribute to Karimata, kemudian grup Emerald dan The Groove, yang sudah vakum. The Groove akan tampil dengan formasi awal, sebelum Rieka Roslan keluar dari grup itu.

Selain membangunkan lagi para legenda, mereka mendatangkan musisi legendaris yang sampai saat ini masih tenar di kalangan pecinta jazz. Sebut saja Rien Djamain, Bambang Nugroho, Dian Pramana Putra, dan Yopie Item yang baru kali ini bermain di Java Jazz. Dari mancanegara ada Marcus Miller, Ron Carter, Nicholas Payton, Joshua Redman, John Scofield, Chaka Kan, Sergio Mendes, Gino Vanelli, Jeffrey Osborne, Diane Schuur, Level 42, dan David Benoit.'


Jadi welcome back Java Jazz Festival..

Friday, January 26, 2007

Akhir Pekan

Hari ini kuselesaikan jamku on air bareng Mba Marissa Haque. Sepekan sudah Mba Icha nemenin aku di programku. Sepekan full lo. Dari Senin sampe Jumat ini. Wah, terima kasih banget sudah meluangkan waktu untuk ikutan meramaikan programku. Mulai dari urusan politik sampe hobi masaknya, terkuak disini. Huehehe.. nuhun pisan Mba..

Hari Jumat ini biasanya jadi semacam klimaks buatku. Karena biasanya di hari inilah, begitu buwanyaaakk yang harus diselesekan. Bukan sok sibuk lah. Engga. Cuma ya gitu lah. Hari ini, dua kali meeting. Satu, ketemuan soal kemungkinan berpartner dengan salah satu proyek teater yang siap digelar gede-gedean di Jakarta. Masih April sih pentasnya. Cuma mereka siap-siapnya udah dari lama. Sekarang juga lagi getol-getolnya berlatih. Jadi ngobrolnya juag berbau bisnis gituh. Untung dibantuin perwakilan marketing, jadi ngobrolnya tadi lumayan thas-thes, huehehehe..

Satu lagi, ketemuan soal mantepin materi pelatihan untuk seorang temen dari Yahukimo, satu kabupaten nun jauh di Papua. Ada proyek bikin radio disana. Jadi, karena di Yahukimo sama sekali belum ada radio, jadilah mesti nyiapin bahan-bahan untuk pelatihan nanti. Tapi materi yang disiapian memang sangat dasar. Karena oh karena di Yahukimo ini sama sekali belum ada radio. Jangankan radio, lha listrik aja juga belum masuk. Cuma kantor pemerintah plus kediaman para pejabatnya aja yang udah ada listrik. Itu juga pake genset. Jadi bayangkan saja gimana keadaannya. Lumayan deh tadi ada 'pemanasan' dulu untuk bekal berbagi ilmu.

Fffuuiihh.. kalo sudah Jumat begini nih, bawaanya udah mau libur. Mmmm.. kemana ya enaknya liburan besok. Coba dilist yah. Ada undangan kawinan hari Minggu nanti di Pejaten, trus nenek sms pingin ketemu Faza, eh trusnya pingin juga ke Pasaraya, atau -nah ini dia- tiduuuurrr..

Ada usul?

Thursday, January 25, 2007

Empat Gaya

Mmmmuuaaahhhh....

Ngusir Kantuk

Sejatinya ada dua hal setidaknya yang sangat kuhindari saat nyetir. Ngelamun dan ngantuk. Mungkin dua ini juga berlaku untuk Anda yang nyaris tiap hari selalu ada di belakang kemudi. Nah, karena suamiku sejak awal pekan lalu ada pelatihan, jadilah aku ke dan pulang kantor nyetir sendiri. Nah, dua hal itulah yang kusiapin banget engga terjadi saat nyetir. Banyak cara yang selama ini kupake, misalnya ngemut permen, denger lagu-lagu dari radio trus ikutan nyanyi, ngemil (wadaww..), apa aja deh yang bikin mataku tetap terjaga dan awas.

Nah, dua hari lalu begitu juga tuh. Pas pulang dari kantor, hujan tengah mengguyur dan bikin batal beli permen untuk bekal selama di jalan. Jadilah nyetir mobil ditemenin radio. Setiap abis satu lagu, kupindah channel ke radio lain, begitu seterusnya. Semuanya demi bisa ikutan nyanyi dan ga ngantuk, huehehe..

Eh tiba di satu channel yang memang muter musik ndangdut, tiba-tiba kenal banget sama lagunya. Judulnya 'Sewulan Maning'. Penyanyinya, Aas Rolani. Huehehe.. Untuk yang biasa mengenal musik-musik tarling, pasti kenal dengan nama penyanyi yang satu ini. Bahkan, lagunya juga. Nah, aku juga lumayan kenal nih, huehehehe.. Pertama sih karena babe punya kasetnya (weiiss..). Kedua, ya karena musik tarling ini kan asalnya sekitar Indramayu-Cirebon situ, jadilah kenal banget dong. Secara rumah embah ada di Indramayu. Kalo disana, toko-toko atau warung gitu, biasanya ya nyetel musik tarling. Tapi sekarang sih tambah berkembang. Jadi ga melulu tarling aja yang diputer.

Sungguh deh, denger lagu ini, jadi semangat banget, hahahaha.. Ikutan nyanyi meski ga apal-apal banget, ikutan goyang kesana sini. Mmmmhh, lumayan, manteb buat penghilang kantuk. Karena bawaannya ketawa mulu. Bukan apa-apa lo. Cuma, radio yang lagi muter tarling itu ternyata sedang punya program khusus yang isinya full tarlingan alias gaya Indramayu-Cirebon deh. Mulai dari penyiarnya, penelponnya, semuanya bicara dalam bahasa dua daerah itu. Aduh, lucunya sih bukan kenapa-napa ya. Cuma karena jarang banget denger logat begituan, jadilah ngerasa lucu, unik gitu dei..

Mmmm.. jadi kuncinya nambah satu lagi untuk ngusir kantuk. Setelah permen dan nyanyi, nyatanya lagu ndangdut juga sanggup. Lumayan, lumayan..

Wednesday, January 24, 2007

Mari Berbicara

Ada sebuah artikel menarik nih yang kupetik dari tabloid Nova. Tentu dengan editan disana sini. Soal bagaimana orangtua mestinya membangun komunikasi dengan putra putrinya. Ada beberapa resep yang disodorkan juga. Mungkin sudah selalu dilakukan. Tapi mungkin juga masih ada yang tercecer. Karenanya, yang berikut ini bisa jadi salah satu alternatif bacaan dan rekomendasi. Tapi satu yang pasti, komunikasi jadi hal utama yang mesti dilakukan, seberapapun waktu yang dipunya para ortu. Mmmm.. bukan sok tau lo. Cuma pingin ngingetin diri sendiri aja soal beginian.

Nah, selamat membaca..

Orangtua amat dianjurkan untuk menciptakan komunikasi, mengajak anaknya mengobrol meskipun hanya sebentar. Soalnya, lewat pembicaraan yang sedikit itu, banyak sekali pengaruh yang signifikan bagi kemajuan anak. Jangan lupa, anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat di dalam rumah, dari orangtua mereka. Jadi, jangan malas mengajak anak mengobrol dan bercerita.

Berikut 10 cara sederhana yang bisa dilakukan untuk membangun komunikasi itu.

1. Jadi pendengar yang baik
Bila anak ingin menceritakan sesuatu hal, hentikan kegiatan yang sedang Anda lakukan saat itu. Jika tidak, anak akan merasa tak dipedulikan dan mengangggap Anda tak punya waktu untuknya. Hindari pula memotong pembicaraannya. Biarkan anak mengungkapkan perasaan marah, ketakutan, kegembiraannya, atau sekadar berkomentar. Di lain waktu, giliran anak yang mendengarkan perkataan Anda dan tidak ada salahnya Anda curhat tentang topik yang sesuai untuk usianya. Menjadi pendengar yang baik serta perhatian yang Anda berikan merupakan pemberian yang terbaik bagi anak-anak.

2. Dua arah
Bila berbicara pada anak, beri mereka pilihan, bila memungkinkan. Biarkan mereka merasa sedang mengobrol dengan Anda, bukan sedang diatur. Ciptakan komunikasi dua arah, bukan komunikasi satu arah dan bukan sikap mendikte.

3. Tenang, jujur
Hindari mengucapkan kata-kata yang tidak pantas sebagai ungkapan rasa marah dan frustrasi. Anak akan belajar menjadi pendengar yang baik dan percaya pada apa yang Anda katakan bila Anda berbicara dengan benar, jujur, dan tenang. Rasa percaya dan menghormati datang dari kejujuran dan ketulusan. Bila Anda tidak bersungguh-sungguh, jangan katakan hal yang tidak perlu Anda katakan.

4. Beri dukungan
Bila anak mempercayakan ceritanya pada Anda, mereka harus merasa lega, terinspirasi, merasakan dukungan Anda dan bersemangat. Jangan buat mereka merasa bersalah atau kecewa. Bila anak datang kepada Anda dan menceritakan masalah yang dihadapinya, dengarkan dengan penuh perhatian dan beri dukungan melalui kata-kata.

5. Tempatkan diri
Usahakan untuk melepaskan atribut sebagai orangtua saat mendengarkan curhat anak dan cobalah menempatkan diri pada posisi anak. Pikir dan rasakan betapa sulitnya bagi anak untuk mengutarakan masalah yang dihadapinya dan pikirkan matang-matang sebelum memberi reaksi atau komentar.

6. Hindari hujan pertanyaan
Usahakan agar tidak menguasai pembicaraan. Bila anak curhat dan merasa Anda terlalu cerewet atau kecewa dengan ceritanya, kemungkinan di lain waktu bila dia memiliki masalah, anak kapok menceritakannya ke Anda. Sebagai orangtua, tentu ada saatnya di mana harus membahas permasalahan yang dihadapi anak. Pastikan Anda membahas masalahnya dan tidak kmelenceng dari itu.

7. Tindaklanjuti
Usai ia curhat, tindaklanjuti. Hal ini akan membuat anak yakin, Anda peduli akan kesulitannya, mau membantu, sekaligus memberi kesempatan pada Anda untuk masuk ke dalam dunianya.

8. Luangkan waktu
Orangtua yang sibuk tidak selalu merupakan orangtua yang buruk. Lakukan segala sesuatu secara spontan, seperti pergi menonton bioskop ataupun berolahraga bersama. Tetap luangkan waktu, sedikit apa pun, untuk buah hati tercinta.

9. Minta maaf bila salah
Bila Anda mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin tidak seharusnya dikatakan atau dilakukan, jangan ragu atau malu meminta maaf pada anak. Akui bahwa Anda pun hanya manusia biasa yang bisa melakukan kesalahan.

10. Cintai buah hati
Katakan pada anak (tanpa pernah merasa bosan), betapa Anda mencintainya dan tunjukkan lewat perlakuan yang penuh kasih. Beri ia perhatian, persis seperti saat ia masih bayi yang belum bisa apa-apa. Perlihatkan padanya, bagi Anda tidak ada yang lebih penting selain berada bersamanya.

Muaceeett

Pagi-pagi udah disergap kemacetan yang luar biasa. Sungguh, ini mah ga kaya biasanya. Muaceeeettt banget sejak di Taman Mini. Aduh, Taman Mini itu kan belom setengah jalan dari rumah. Masih jauuuuhh kalo dari kantor mah. Disini nih yang rada luar biasa. Ga begitu-begitu amat deh biasanya kalo di sekitar Taman Mini mah. Jangan-jangan efek ujan deras semalem ya. Karena ada beberapa titik yang banjir juga.

Hhhhgghh.. macetnya terus berlanjut sampe masuk tol Jagorawi. Ini sih udah rada biasa yah ngalamin macet disini. Trus keluar di UKI, hhmm itu juga masih penuh. Oke deh, masih toleran karena hari-hari, di sekitar UKI ini juga padet. Tapi aduh, motornya pada siyag siyug gitu. Artinya kurang lebih, zigzag sana sini. Kanan ada motor, kiri juga ada. Wiidddiiyy.. Bukannya gimana-gimana, tapi kan kuatir juga. Sementara jalannya mobil ga seberapa, kalo nyenggol motor, nah lo, kan ga enak banget tuh.

Untungnya di tengah macet bin padet begitu, ada lagu 'Mimpi'nya Anggun di salah satu radio. Yang versi baru di album 'The Best of Anggun'. Lagu lama yang dimodifikasi lagi dengan aransemen baru. Indaaahh deh.. Lumayan bisa meredam gemes, sebel, kesel..

Tuesday, January 23, 2007

Kembalinya Kolev

Heiii para penggemar bola..!! Mestinya sih udah pada tau dong jikalau Ivan Kolev terpilih lagi untuk melatih timnas Indonesia. Ini beritanya..


"Ivan Kolev ditunjuk sebagai pelatih tim nasional Indonesia menggantikan Peter Withe. Kolev bukan muka baru di tim nasional karena pelatih asal Bulgaria itu pernah melatih tim nasional Indonesia periode 2002-2004. Kepastian penunjukan Kolev disampaikan Ketua Umum PSSI Nurdin Halid di kantor Badan Liga Indonesia, Kuningan, Jakarta, Senin kemarin. Nurdin mengatakan, PSSI berusaha konsisten dengan apa yang sudah dikatakan sehingga setelah Withe gagal di Kejuaraan ASEAN, yang bersangkutan diberhentikan. Selain catatan terakhir di Kejuaraan ASEAN, Withe juga dinilai gagal menghadirkan prestasi sejak tahun 2004, termasuk memenuhi target sebagai finalis SEA Games 2005 Filipina, menampilkan aksi terbaik pada kualifikasi Pra-Olimpiade dan juara Piala Tiger 2004.

Menurut Nurdin, pemberhentian Withe tidak menyalahi aturan meski kontrak baru berakhir November 2007. Dalam klausul kontrak dinyatakan, jika PSSI gagal ke final SEA Games 2005 dan gagal juara Piala Tiger 2004, PSSI berhak memutus kontrak sepihak.

Ketika pertama kali menjabat sebagai pelatih tim nasional Indonesia pada 2002-2004, Kolev gagal membawa Indonesia juara Piala Tiger 2002 dan gagal mengantar Indonesia lolos penyisihan Grup Piala Asia 2004."


Nah dalam wawancara dengan Sekjen PSSI Nugraha Besoes tadi, salah satu pertimbangannya adalah karena banyak pelatih asal negeri sendiri yang sudah ditawari. Tapi olala, ternyata mereka banyak yang sedang siap-siap untuk Liga Indonesia yang dimulai Februari nanti. Salah satu yang digadang-gadang adalah Benny Dolo. Nama ini juga pernah melatih timnas. Bahkan dianggap termasuk salah satu sosok yang berkarakter karena penuh disiplin. Tapi karena engga bisa juga, dicari-carilah lagi oleh PSSI, hingga akhirnya Ivan Kolev dijajaki. Padahal katanya sih Kolev ini sedang jadi pelatih Persipura Jayapura. Kolev sendiri menurut Nugraha, menyatakan tertantang untuk menangani timnas dan siap mengambil risiko apapun. Weeehhh.. Tawar menawar pun jadilah, dengan syarat yang diajukan Persipura, supaya mereka dicarikan ganti Kolev. Iya dong, mesti gitu. Masa mereka yang sedang asik-asiknya dilatih sama Kolev, trus tiba-tiba Kolev-nya diambil PSSI, ga mungkin dong ninggalin Persipua begitu saja kan?

Hhmm, nah Kolev ini kata Nugraha akan menangani tim senior dan tim U-23. Tim senior akan menghadapi SEA Games Thailand akhir tahun ini. Sementara tim U-23 mesti siap untuk ajang pre Olympic. Tapi teteuupp ada asisten pelatihnya. Asistennya sih orang-orang dalam negeri semua..

Ya ya ya.. Nah, boleh dong kita liat nih prestasi Ivan Kolev jaman dulu megang timnas kita. Ini yang sempat dirangkum nih..

1. Bersama Timnas Indonesia jadi runner up Piala Tiger 2002.
2. Membawa Timnas Indonesia mengalahkan Qatar 2-1 pada partai pertama putaran final Grup A Piala Asia 2004 hingga membuat pelatih Qatar Phillipe Troussier diberhentikan.
3. Agustus 2003, Kolev mengikuti wajib militer (wamil) di Bulgaria kendati berusia lebih dari 50 tahun.
4. Kontrak awal di Timnas Indonesia (September 2002-September 2003) sebesar USD 65 ribu atau Rp 552,5 juta (kala itu kurs USD 1 = Rp 8.500).
5. Pelatih asing pertama yang dua kali menangani Timnas Indonesia. Pun pada dua edisi putaran final Piala Asia (2004 dan 2007).

Jadi welcome back, Mas Kolev..

Apresiasi Lagu

Sekarang ini Faza lagi suka sama lagunya Letto yang 'Ruang Rindu'. Engga lain karena lagu ini terdengar tiap hari karena jadi soundtrack sinetron 'Intan' jam 18.00 itu. Duh, memang sih Mba-mbanya Faza itu kan hobi tuh sama sinetron. Jadinya, sambil njagain Faza, mereka sambil nonton juga itu sinetron. Udah gitu, tayangnya pas di jam primetime pula. Wiiddiiyy.. Memang sih aku engga melarang si Mba-mba ini nonton sinetron. Pesennya, jangan terlalu di depan tipi banget, terutama kalo Faza belum tidur. Trus jangan juga dibiarin Faza melototin tipi pas adegan-adegan yang engga seharusnya ditonton. Jadi mesti sambil dikasi tau.

Tapi satu hal, Faza jadi punya apresisasi khusus untuk lagu yang jadi soundtrack itu. Lagunya Letto ini memang bagus sih yah. Jadilah, tiap denger intronya aja, Faza dengan lantang menyebut "Kak Intan, kak Intan..". Itu baru intronya. Nah, sekarang ini ingatannya terus nambah. Nada-nada di lagu itu bisa diikutinya dengan baik. Meski ga sepenuhnya pas, tapi Faza bisa ngikutin, termasuk mendendangkan liriknya. Sekali lagi, tentu saja ga sepenuhnya lirik itu bisa full dinyanyikan. Tapi setidaknya, vokal-vokal yang jatuh di bagian akhir lirik lagu itu bisa diikutinya. Wah, surprise juga..

Dan kuperhatikan, ga cuma lagu ini aja yang punya tempat khusus di ingatan Faza. Lagu-lagu yang jadi soundtrack program lain di tipi juga jadi perhatiannya. Salah satunya sitkom 'OB'. Itu lo, sinetron komedi soal para office boy. Begitu denger intronya sekilas pun, Faza langsung menyebut "OB..!!". Wah, wahh.. Kadang suka kaget juga saat mendengar Faza bisa menirukan nada di lagu-lagu yang memang biasa terdengar di tipi.

Jadi sekarang ini aku tambah sering nyanyi-nyanyinya. Cieeeehh.. Yah, selain nambah belajar mengapresiasi musik bareng Faza, juga untuk mengasah ingatan dan rekaman anak-anak seumuran Faza yang memang tajam banget itu.

Friday, January 19, 2007

Back to School

Sejak boyongan lagi ke rumah dari rumah Uti karena sudah dapet si Mba, Faza memang jadi jarang sekolah di TPA Harapan Ibu.. Jauh deh bow. Jadi rasanya rada berat kalo tiap hari. Selain kasian Fazanya karena mesti brangkat pagi dan pulang larut malam -setelah Emak dan Babenya pulang kantor-, persiapan sekolahnya kan juga harus sedari pagi buta dong. Jadilah direncanakan, paling engga, dalam dua kali sepekan Faza akan sekolah.

Nah, hari ini Faza masuk sekolah. Siap-siapnya udah sejak pagi-pagi banget. Meski belakangan teteeeuuupp aja ada yang ketinggalan. Sebel bin gemes ih. Nah, siap-siap sekolah ini disambut Faza dengan sukacita. Bangun, mandi, sampe makan dan dandan agak lebih pagi dari biasanya. Nah selama ini, urusan sekolah ini kan jadi salah satu hal yang disambut antusias tuh. Setiap mau ke sekolah, kalo ditanya, "Faza di sekolah mau ketemu siapa sih?". Jawabnya, "Bu Am". Atau "Cin Cin Pon Pon". Nah lo.. Bu Am ini adalah orang yang biasa masak di TPA. Ga tau deh kenapa nama itu melekat banget di ingatan Faza. Padahal jarang terlibat langsung kayanya sama anak-anak TPA. Mungkin karena Faza cocok sama makanan yang dimasakin Bu Am ya.. Huehehehe..

Lain lagi yang disebut Faza 'Cin Cin Pon Pon'. Ini sebetulnya salah satu lagu yang ada di ringtone ponsel ayahnya. Yang nyanyi anak kecil. Suaranya lutjuuu deh. Nah, suara inilah yang membuat Faza terngiang-ngiang dan menyamakan suara ini sebagai dede' Alam. Dede' Alam ini adalah salah satu murid juga di TPA. Umurnya di bawah Faza. Tapi mereka kaya sobatan gitu deh. Kalo di sekolah, kemana-mana -kata ibu-ibu gurunya- sering barengan. Kadang kalo mandi sore sebelum pulang sekolah, barengan berendem di ember, hahahaha.. Mungkin karena mereka tau umur mereka ga beda jauh ya, huehehehe.. Nah, karena suara penyanyi lagu ini suara anak kecil, jadilah Faza kalo ditanya soal siapa yang akan ditemuinya di sekolah, ia akan menjawab salah satunya 'Cin Cin Pon Pon'. Tak lain maksutnya adalah dede' Alam itu tadi.

Eh tapi pas sampe sekolah tadi, Faza sempet nangis. Olala, kenapa yak. Mungkin karena dirubung temen-temennya, atau mungkin takut atau apa. Maklum, sejak di pintu masuk TPA, Faza sudah dicegat temen-temennya. Dikelilingin begitu rupa sampe kami susah masuk, huehehehe.. Yah, pasti penyesuaian lagi deh setelah beberapa hari engga sekolah. Sebelum hari ini, Faza masuk sekolah hari Senin lalu. Tapi untungnya nangisnya engga berlangsung lama. Meski ganti bajunya sambil agak membik-membik (baca ; siap nangis), tapi pas aku dan ayahnya Faza mau keluar, Faza tetep mau salaman. Secara udah sama utinya gitu lo..

Ah Faza, Faza..

Wednesday, January 17, 2007

Banyak Seleb

Lumayan rame deh kantor selama pekan ini.

Faisal Basri dan AS Hikam dalam sebuah diskusi 'Pilih Microsoft atau Open Source?'.
Marissa Haque dengan pilihan politiknya.
Rano Karno dengan pencalonannya sebagai calon gubernur DKI Jakarta.

Hhmm.. lumayan..



Tuesday, January 16, 2007

Berteman Semangat

Adakalanya saat tubuh dan hati merasa lemah, letih dan tak lagi kuasa menahan jenuh. Pasti pernah merasakannya juga kan? Ah, kalo sudah begitu, angan-angan untuk menumbuhkan semangat jadi serasa sesuatu yang sangat jauh dan butuh pengorbanan luar biasa untuk meraihnya lagi. Tapi menjadi sesuatu yang mudah diraih, ketika semangat itu selalu siap disuntikkan oleh mereka yang punya energi lebih -dalam bahasaku- dan mereka yang tak pernah letih membagikan semangat yang juga mereka punya.

Ah, apa sih ini..

Mmmm, semuanya berangkat dari sebuah diskusi di suatu senarai. Bagemana mereka yang sudah uzur -untuk menggantikan kata senior, huehehe..- selalu setia membagikan semangat dan memompakannya kepada mereka yang jauh lebih muda. Membangkitkan optimisme, keberanian dan kesungguhan. Sungguh mengasyikkan. Bahkan suntikan ini sanggup menular ke tengah mereka yang ada diluar lingkaran itu.

Ah, masih susah memahaminya kah?

Coba bayangkan, ketika Anda merasakan rasa jenuh mendalam, ketika Anda berpikir bahwa apa yang Anda lakukan tak berpengaruh banyak, tak banyak menimbulkan perubahan berarti, mmmm.. barangkali sedikit banyak semangat Anda terkurangi. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan si semangat ini? Ada yang mungkin sembuh dengan berbagi ke orang lain, beroleh petuah dan nasihat dari orang lain, atau hal lain yang membuat berasa lebih nyaman. Prinsipnya, bagemana mengembalikan si semangat utuh lagi dan siap berjuang lagi.

Seorang teman membuatku takjub. Dengan semangatnya, ia membaginya kepada mereka yang lebih muda. Seperti tak kenal letih. Atau jangan-jangan, letihnya sengaja diumpetin yak, huehehehe.. Tapi sungguh, suntikan ini membuat banyak orang ternganga, bahwa tak seharusnya merasa terus minder, merasa kecil. Bahwa sekecil apapun yang kita buat, asal dilakukan dengan sepenuh hati dan semangat, akan membuahkan hasil. Apapun hasilnya, ga perlu terlalu dipikirin.

Jadi yang penting, tetap semangat..
Terima kasih sudah menularkan semangat yang luar biasa lo ya.

Monday, January 15, 2007

Jemput Uti dan Akung

Semalem, kami bertiga -saya, ayahnya Faza dan Faza- ke bandara jemput Uti dan Akung. Uti dan Akung dari Banda Aceh, kondangan salah seorang temennya. Rombongan dari kantor. Yang kami tuju adalah terminal 2F, terminalnya Garuda Indonesia. Sepanjang jalan dari rumah uti Akung di Cipinang menuju bandara, Faza antusias banget menikmati pemandangan dari jalan tol. Apalagi malem-malem gitu, lampu-lampu yang nyala menarik perhatian Faza. Meski sempat keliatan mulai ngantuk, tapi begitu ditunjukin lampu-lampu yang berkilauan, Faza langsung beranjak dari leyeh-leyehnya.

Sampe di kompleks bandara, mulai terlihat pesawat-pesawat yang sedang parkir. Uuuhh, antusiasnya Faza. Engga mau kehilangan satu momen untuk melihat badan pesawat yang besar-besar itu. Kalo lewat sedikit dan pesawatnya ga keliatan, sontak Faza bertanya, "Cepawat mana, cepawat mana..". Huehehehe, cepawat tentu saja maksutnya adalah pesawat. Kalo engga keliatan juga, wadaaawww, mulai deh ngambek. Wah, ga ada ngantuk dan capenya deh..

Bahkan sampe nunggu Uti dan Akung di terminal 2F, Faza juga terus antusias, mencari-cari dimana pesawat berada. Sambil mondar mandir, kesana kemari, menunjukkan ekspresinya pada toko buku yang memasang buku cerita anak-anak di etalasenya, sampe berdiri-diri di depan kaca, menanti Uti dan Akung. Ga mungkin ngantuk karena di terminal itupun banyak sekali orang. Sebelah gate kami menunggu, adalah gate untuk mereka yang datang dari luar negeri. Waktu itu nampaknya banyak rombongan haji yang datang. Pastilah tambah rame itu bandara.

Pas Uti dan Akung mulai keliatan di tempat ngantri bagasi, waaaa, rame deh Faza. Manggil-manggil Utinya, Akungnya. Nungguin di samping kaca yang bisa melihat ke arah penumpang yang ngantri barang. Waaahh, syerruuu.. Sampe akhirnya Uti dan Akung keluar, wajah sumringah Faza tambah berkembang. Cipika cipiki sama Uti dan Akung, baru deh kami menuju mobil. Tapi ceriwisnya Faza juga masih terus lanjut. Saat mulai meninggalkan kompleks bandara, kami juga melewati jalan yang bisa keliatan pesawat parkir. Nah itu juga jadi sasaran teriakan Faza. Wah, ga brenti-brenti deh..

Karena cape dan ngantuk, di sekitar Ancol, mulai deh Faza pasang posisi tiduran sambil minum susu botol. Tapi karena posisinya kurang nyaman, jadilah akhirnya Faza tidur di pangkuanku. Fffuuuiiihhh.. Dulu pas Lebaran itu kan Faza ga memandangi pesawat lama-lama. Secara sebagai penumpang, waktu itu kami mesti stand by di ruang tunggu nunggu kesiapan pesawat. Trus saat tiba waktunya, kami menuju ke dalam pesawat trus terbang ke Semarang. Setelah sampe, turun dari pesawat dan langsung menuju antrian bagasi. Jadi, mandangin pesawatnya ga bisa terlalu lama. Jadi, semalem itu juga lumayan untuk merefresh ingatan Faza soal pesawat.

Mmmmm.. mimpi indah ya, Nak.

Thursday, January 11, 2007

Mengingat Barru

Barru lo ya, bukan Baru. Sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang sejak tadi pagi kian dikenal. Setelah ditemukannya serpihan-serpihan pesawat AdamAir yang hilang sejak 01 Januari lalu. Nah lokasi ditemukannya tepat ada di pantai Lojie, desa Bojo, kecamatan Malusetasi, kabupaten Barru. Sampe ini kutulis, serpihan yang ditemukan sudah mencapai 20an. Setelah ekor pesawat jadi bagian pertama yang ditemukan nelayan, berlanjut dengan temuan-temuan lainnya. Dari wawancara dengan reporter yang turun langsung ke lapangan tadi, katanya sih sekitar pantai ini agak jauh dari perumahan. Bahkan kawasan ini juga ga terlalu banyak didiami penduduk. Sebagian besar warganya bergantung pada kerja sebagai nelayan.

Temuan pertama berupa ekor pesawat yang biasa disebut stabilizer ini, terjadi setelah nelayan yang tengah nyari ikan, jalanya nyangkut ke sebuah benda. Tangkapan berharga ini terjadi Selasa kemarin lusa. Sempat disimpen di rumahnya karena takut ngelapor, akhirnya temuan ini dilaporkan juga ke pulisi. Hasilnya, setelah dicocokkan ke AdamAir, dipastikanlah bahwa ekor itu memang punya AdamAir yang hilang. Seterusnya, temuan-temuan terus terjadi. Cuma, sampe ini kutulis, belum ada temuan penumpang AdamAir. Pencarian juga difokuskan ke perairan Majene, Sulawesi Barat dan Pare-pare, Sulawesi Selatan.

Menyebut kabupaten Barru jadi mengingatkanku pada kota tempat lahirnya Ate Yuli. Kami dulu disana setelah babe pindah dari Ujung Pandang -sekarang Makassar-, tempatku dilahirkan. Rasanya sih ga ada yang keinget gimana pas di Barru itu dulu. Yang kuinget, cerita Babe dan Mommy, kalo Ate Yuli ini lahir di rumah yang letaknya deket sawah, saat gelap. Dibantu bidan, lahirlah kemudian Ate Yuli. Masa-masa di Barru juga menjadi bagian dari masa kecilku. Punya adik, menjalani masa kecil, sampe kemudian pindah ke Temanggung. Meski memang ga banyak yang kuinget. Nah, pas sekarang ini Barru disebut-sebut, jadilah keinget lagi cerita di masa-masa tahun 70an itu.

Mmmmm.... kaya apa ya Barru sekarang..

Wednesday, January 10, 2007

Ngambek

Belakangan, Faza suka ngambek. Biasanya sih kalo bangun tidur. Entah siang atau malem. Ga selalu memang. Jadi terjadinya kaya ngelindur gitu. Ngambeknya itu lo yang suka bikin kuatir. Guling-guling kesana kemari, tolah toleh ke kanan ke kiri, sambil ga lupa garuk-garuk kepala. Nah yang bikin kuatir itu lo.. nangisnya. Waduuuuhh, nangisnya itu bisa kuenceeeennnggg banget. Orang Jawa bilang, sampe njempling-njempling. Biasanya sih kalo udah gitu, aku sama ayahnya Faza diemin dulu. Abis, suka dibantu digarukin kepalanya, eh bisa tambah kenceng tuh nangisnya. Dirayu-rayu, aha, ga bisa juga seketika menghentikan tangis dan ngambeknya.

Nah, akhirnya ada satu cara yang lumayan mujarab. Ga jauh-jauh dari yang namanya kamera, huehehehe.. Secara Faza ini kan seneng banget berhadapan dengan kamera. Bergaya untuk difoto jadi salah satu kegemarannya. Nah, biasanya, ayahnya Faza langsung ngambil ponsel, trus mulai deh moto-moto Faza. Yang lebih mujarab, kalo direkam juga. Jadi ntar diputer, keliatan deh tuh gimana tampang Faza saat ngambek. Wah, tokcer bener deh cara ini. Nyaris selalu Faza diem begitu liat hasil rekaman videonya, huehehehe..

Ini semua bermula di satu ketika, Faza ngambek begini nih. Nangis sambil kesana kemari di kasur. Ditanya engga mau jawab. Dirayu engga mempan. Sampe akhirnya, ayahnya bawa ponsel berkamera dan mulai merekam semua gaya ngambek Faza. Tiba-tiba, pas kamera sampe di depan mukanya, Faza langsung diem. Sungguh takjub, diem aja gituh. Sambil nunjuk-nunjuk ke kamera. Aduh aduh, perubahan ekspresinya lucu banget sampe ayahnya ketawa ngakak. Rekaman itu jadi barang berharga banget, huehuehue.. Jadi sekarang ini, kalo udah mulai keliatan gaya-gaya mau ngambek, rayuan maut mulai dilancarkan deh. Kalo ga mempan juga, nah, ponsel deh yang akhirnya ngambil alih.

Ah, teknologi sanggup meruntuhkan dominasi rayuan maut emaknya nih.
Huhuhuhuuuu....

Tuesday, January 09, 2007

Burung di Pulau Rambut

Sudah pernah denger nama daerah Pulau Rambut? Belum? Atau sudah? Nah, buat yang belum, sama seperti saya, lokasi ini ternyata ga jauh-jauh amat dari Jakarta. Tepatnya ada di Teluk Jakarta, masuk daerah Kepulauan Seribu.

Lokasi ini dikenalkan oleh temenku. Dia sudah pernah ke Pulau Rambut ini. Istimewanya adalah.. nah ini dia, pulau ini adalah wilayah konservasi burung. Tempat hidup puluhan ribu burung. Temenku ini kebetulan bekerja di tempat yang concern dengan soal-soal lingkungan. Yang jadi spesialisasnya ; mengamati burung. Nah lo. Karenanya sungguh tidak heran kalo temenku yang namanya Mas Iman ini trus sangat kenal dengan Pulau Rambut. Dalam ceritanya, Pulau Rambut ini memang tidak dihuni manusia. Murni untuk burung. Masuk kedalamnya juga perlu ijin khusus karena pulau ini dijaga. Jadi maunya, supaya fungsi konservasinya betulan terjaga dan engga terjamah tangan manusia yang kadang usil.

Pulau Rambut ini katanya dihuni tak kurang dari 20 ribu individu burung. Speciesnya ada sekitar 15 jenis. Satu hal yang juga menarik dari cerita Mas Iman, hal-hal yang dia dapet dari proses mengamati burung ini. You know what? Kata Mas Iman, burung itu makhluk yang setia pada pasangan. Aha, menarik, menarik.. Selain itu, kerja kerasnya untuk mendapat makanan. Burung tidak pernah mikir dulu, apakah di tempat yang akan dia tuju ada makanan atau tidak. Tapi dia akan terbang dulu ke lokasi itu, barulah mencari makanan. Aha, ini juga tak kalah menarik. Perjuangan memang tak boleh kendur duluan di awal hanya karena tak yakin ada sesuatu yang bisa didapat atau engga.

Mmmmm.. perbincangan itu membuat saya penasaran banget dengan Pulau Rambut. Seperti apa sih pulau ini. Setelah mencari-cari, ketemulah beberapa foto tentang Pulau Rambut. Ini semua ada di sebuah blog yang memang khusus membahas soal pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu. Ah, lumayan lah. Jadi ada referensi kalo mau nengokin pulau-pulau itu.

Khusus untuk Anda yang memang suka juga dengan burung, ayo dong, ke Pulau Rambut. Sekalian membuktikan pelajaran yang diperoleh temenku dari kawanan burung. Setia dan kerja keras. Hayoooo....

Monday, January 08, 2007

Pearl Harbor


Ada Evelyn, Rafe dan Danny. Kisah cinta segitiga yang dibalut tragedi Pearl Harbor. Sebuah penyerangan besar-besaran yang dilakukan Jepang terhadap Amerika Serikat di pangkalan militer Pearl Harbor. Terjadi pagi-pagi sekali, saat prajurit AS baru saja memulai hari mereka. Sebuah serangan tiba-tiba dan tak terkira datangnya. Sekaligus ingin mematahkan bahwa tak selamanya AS punya kesiapan penuh, punya mata yang tajam bagi elang. Karena bahkan pesawat-pesawat yang muncul, meski terdeteksi, tapi tak juga membuahkan kesimpulan bahwa mereka adalah Jepang.

Selalu ada semangat ketika nonton film ini. Padahal udah berulang kali nontonnya. Bahkan dvd juga ada di rumah. Tapi teuteuupp aja kalo ada stasiun tipi yang memutar film ini, bela-belain nonton boww.. Kaya kemaren malem Minggu itu, film ini diputer di salah satu stasiun tipi. Ngantukpun terabaikan demi film ini, cieeehhh..

Eh tapi pas diputer, kuciwa deh. Gimana engga? Sejak awal, sudah banyak sekali potongan-potongan di film ini. Mungkin maksutnya demi mempersingkat waktu. Karena film ini durasi penuhnya sekitar 3 jam. Tapi ah, jadinya mah engga enak. Ada bagian yang hilang ketika potongan itu dilakukan di tengah bagian yang justru kuat dengan alur film seutuhnya. Ah, sayang deh..

Diluar itu, film berbau perang selalu menggoda. Sejak dulu bahkan, saya tak beringsut jika ada film berbau perang. Haaaa, masa siy?? Tears of The Sun, Enemy at The Gates, Saving Private Ryan dan masih banyak lagi. Selalu ada kekuatan magis -uuffhh- yang mengajak untuk tetap bertahan menonton film semacam ini. Ga heran kalo sanggup menonton berulang. Bahkan meski sudah punya filmnya sendiri.

Jadi, doyan apa doyan yak kalo gini mah, huehehehehe..

Thursday, January 04, 2007

Ketemu Lagi

Kemaren sebuah percakapan di telepon mempertemukanku lagi dengan seorang temen lama. Namanya Mas Yaya. Lama, karena memang dari segi waktu, kami lama sekali ga bertemu muka, bahkan bersapa liwat telepon pun sudah berselang lamaaaaa banget. Lama, karena temen ini memang sudah sejak jaman aku SMU. Brapa tahun yang lalu ya masa itu? Waaaa.. lamaaaa sekali.. Ya, udah kaya sodara aja.

Ini semua karena awalnya radioku pingin wawancara mereka-mereka para pilot atau eks pilot. Paling ga, yang ngerti dan hapal rute Jakarta-Makassar-Manado. Apa aja yang biasa dilakukan menghadapi situasi dan cuaca buruk nan tak bersahabat di sekitar kawasan itu. Ini juga terkait dengan upaya kami yang lagi getol-getolnya mencari tau jejak pesawat AdamAir yang masih belum ketemu juga. Jadilah, karena temenku ini salah satu diantara mereka yang bekerja di dalam cockpit, mengendalikan moda transportasi super besar yang menembus jarak super jauh di angkasa, dialah yang menjadi sasaran telponku. Tapi karena mas pilot ini sedang di tengah pertemuan, batal deh nanya kontak temen-2 si mas yang bisa diwawancara.

Sorenya, Mas Yaya telepon. Jadilah bernostalgia sebentar. Ya, sebentar saja karena daku juga sedang di tengah 'mengudara', hahaha.. Mengudara yang kulakukan tentu saja beda dengan mengudaranya si mas. Tapi lumayan lah, paling tidak bisa tau perkembangan Mas Yaya sekarang. Dari Mas Yaya ini kutau, putranya masih dua, belum nambah lagi, huehehehe.. Bayu dan Bani. Ah, ternyata Bani ini seumuran Faza lo. Dua tahunan. Sama-sama Desember pula lahirnya. Mba Nuning juga masih kerja di instansi pemerintah di sekitar Kebon Sirih situ. Mas Yaya sendiri sekarang sudah di Riau Airlines. Alhamdulillah.

Semoga diparingi lancar dan sukses selalu deh.
Kapan nih reunian sama seluruh anggota keluarga?
Yuuuukkkk....

Monday, January 01, 2007

Selamat Tahun Baru

Uuuffhh.. akhirnya bisa nyambung lagi ke dunia blog. Gempa Taiwan sungguh dahsyat ya. Sanggup melantakkan koneksi internet sejumlah kawasan di dunia. Ah kangennya daku pada aktifitas ngeblog, huehehehe..

Hari ini hari baru. Hari pertama di tahun yang baru. 01 Januari 2007.. Yuhuuuu.. punya resolusi apa untuk tahun ini? Mmmmm.. banyak. Mulai soal pribadi sampe hal-hal berbau kerjaan. Yang jelas, semuanya mesti lebih baik dari tahun kemarin. Kalo masih banyak kurangnya, pinginnya bisa diperbaiki lagi, dilengkapi lagi tahun ini. Kalo masih menyisakan dahaga, pinginnya bisa disegarkan tahun ini.

Buat Faza dan ayahnya, semoga daku bisa lebih baik lagi memberi untukmu berdua. Menjadi teman, sahabat, pasangan dan ibu yang lebih bijaksana. Ditambah sabarnya, ditambah kuat dan tangguhnya. Kalo cerewetnya, aduh, itu sih agak susah diilangin, huehehe.. Adiknya Faza? Mmmm itu juga sudah masuk di rencana. Tapi apakah di tahun ini? Kita lihat saja..

Selain itu, pingin tetap menemukan semangat di tempat kerja. Menggali lagi gairah dan semangat berkarya. Tapi kalo ga ketemu juga? Hhhmmm ya ya ya.. Mencari sesuatu yang baru? Ah yang penting sih selalu ada suasana yang mendukung, yang membangkitkan itu tadi, gairah dan semangat. Yang memberikan rasa nyaman dan aman didalamnya. Yang memberikan suntikan dahsyat untuk terus maju dan lebih maju..

Jadi, selamat tahun baru 2007.