Thursday, September 27, 2007

Burma ; Menerobos Masa Gelap

In support of our incredibly brave friend in Burma: May all people around the world wear a RED shirt on Friday, September 28. Please forward!

Hari ini banyak sekali pesan pendek yang masuk berisi ajakan diatas. Yah, kalo ngikutin perkembangan di Burma memang situasi dari hari ke hari kian mencekam. Setidaknya sejak sepekan terakhir, demonstrasi besar-besaran tumpah di Burma, tepatnya di kota terbesar Rangoon yang sekarang disebut Yangon oleh junta militer. Aksi ini merupakan yang terbesar sejak demo tahun 1988 lalu.

Junta militer Burma memerintah sejak 1991. Waktu itu usai pemilihan umum yang dimenangkan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi, militer menafikkan kemenangan itu. Malah pemimpin partainya Aung San Suu Kyi ditahan, sampe sekarang. Dan sejak junta militer mulai berkuasa, demokrasi di Burma disebut-sebut mati suri, kalo ngga boleh dibilang mati sama sekali. Mereka yang memprotes kebijakan pemerintahan junta dibabat habis. Demokrasi nyaris tak ada di bumi Burma. Banyak lembaga internasional yang melaporkan dugaan pelanggaran HAM berat di Burma. Tapi kayanya belum pernah ada sanksi khusus buat Burma.

Di forum ASEAN, sempat juga dalam pertemuan antara pemimpin negara, ada desakan kepada Burma untuk melepaskan Suu Kyi dan mengembalikan proses demokrasi. Pertemuan para pemimpin negara di New York hari-hari ini juga menyerukan seruan keprihatinan untuk Burma. Bahkan Dewan Keamanan PBB juga bersidang secara khusus untuk membahas Burma. Sayangnya, belum ada keputusan resmi untuk menjatuhkan sanksi bagi Burma. Ahhh..

Dan sekarang, hampir 20 tahun berlalu, aksi turun ke jalan memprotes pemerintah, terjadi lagi. Jumlahnya disebut terbesar sejak tahun 1988 itu. Pemicunya adalah melonjaknya harga BBM sampe di angka 500 persen. Protes ini dimotori para biksu. Mereka melakukan aksi damai. Bukan dengan kekerasan, tapi dengan doa. Di Burma, biksu punya pengaruh besar karena disebut termasuk dalam 'tiga anak negara'. Dua lainnya adalah mahasiswa dan militer. Turunnya para biksu ini terus berlangsung, bahkan di tengah hujan dan banjir. Aksi mereka akhirnya diikuti warga sipil.

Hari keberapa gitu, sudah mulai timbul kekuatiran akan munculnya kekerasan dari junta. Soalnya mereka sudah kasi aba-aba agar demonstran kembali saja ke rumah. Tapi apa daya, keinginan kuat untuk berubah dan menurunkan pemerintahan junta, membuat mereka tetap bertahan di jalan. Ga peduli dihadang polisi dan tentara. Bahkan meski dua kuil yang jadi pusat berkumpulnya pada biksu ini dikepung, mereka tetap meniatkan diri untuk turun ke jalan.

Ah, dua hari terakhir ini, kabar buruk datang dari Burma. Tentara mulai ambil jalan kekerasan. Bahkan mulai mengambil korban. Setidaknya sudah delapan orang tewas, terdiri dari biksu, remaja demonstran dan seorang jurnalis asal Jepang terbunuh. Ada banyak kesaksian yang menyebut militer menembakkan senjata langsung ke arah demonstran, ada juga yang menyebut tembakan diarahkan ke udara. Bahkan ada yang melihat taktik curang junta militer. Mereka tidak menembak dengan senjata tapi melempari demonstran make peluru. Duh, kejam sekaliiii.. Apa engga malu ya junta itu sama teriakan dunia internasional yang minta mereka mengedepankan demonstrasi. Bahkan sejumlah negara sudah ancang-ancang menerapkan sanksi terhadap Burma. Mungkin rezim junta ini engga denger ya seruan dunia karena kabarnya disana, semua line telepon dan akses internet diblok dan engga bisa keluar.

Ah.. cukup sudah darah mengalir di Burma. Semoga Burma segera berubah menjadi lebih baik.. Apalagi aksi turun ke jalan sekarang engga hanya terjadi di Rangoon tapi juga sudah meluas ke daerah lain. Semoga para biksu yang jadi motor aksi, kian dikuatkan..

2 comments:

Anonymous said...

Mbak, coba buka blog ini :

http://ko-htike.blogspot.com/

tulisan underground blogger myanmar ttg demo di negaranya

-Fitri Mohan- said...

Free Burma!

OOT: mama faza, itu shoutbox di bagian kanan nggak berfungsi loh. nggak ada layar yang menunjukkan nama, address URL dan kotak pesen. kepripun niku mam? apa udah diceki-ceki?

eiya, archive-ku jebulnya nggak ada ya mam! hehehe, makasih sudah dikasih informasinya. ntar segera tak bereskeun. cubitin faza please. :D