Tuesday, November 27, 2007

Mengenal Cairan Ketuban

oleh Evi Eryani

Cairan Ketuban
Cairan ketuban yang mengelilingi janin yang sedang berkembang di dalam rahim memegang peranan penting dalam pertumbuhan normal janin. Cairan bening ini menyelimuti dan melindungi bayi sekaligus sebagai persediaan cairan bagi bayi. Pada masa kehamilan trimester kedua, bayi telah dapat mengisap cairan tersebut dan menelannya ke dalam paru-parunya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal paru-paru dan sistem pencernaannya.

Cairan ketuban juga membuat bayi dapat bergerak bebas dalam rahim yang secara tidak langsung membantu perkembangan normal otot-otot dan tulangnya. Kantung ketuban yang berisi embrio terbentuk sekitar 12 hari setelah pembuahan. Cairan ketuban segera terbentuk dan mengisi kantung tsb. Pada minggu-minggu awal kehamilan, kandungan utama cairan ketuban adalah air yang disuplai oleh sang ibu. Setelah lewat masa kehamilan 12 minggu, sebagian besar kandungan cairan ketuban adalah urin janin.
Jumlah cairan ketuban meningkat hingga sekitar usia kehamilan 28-32 minggu, yaitu sekitar kurang sedikit dari 1 Liter. Setelah itu, jumlah cairan ketuban umumnya tetap sama hingga usia bayi cukup untuk dilahirkan (sekitar 37-40 minggu), saat di mana jumlah cairan ketuban mulai berkurang.

Akan tetapi pada beberapa kasus kehamilan, jumlah cairan ketuban ini dapat terlalu sedikit (disebut OLIGOHYDRAMNIOS) atau terlalu banyak (POLYHYDRAMNIOS). Kedua kasus tsb. kadang-kadang menimbulkan masalah untuk ibu dan bayi atau merupakan tanda adanya masalah lain. Tetapi, pada sebagian besar kasus, bayi dapat dilahirkan dengan sehat.

Bagaimana Cara Oligohydramnios dan Polyhidramnios Didiagnosa?

Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban terlalu sedikit atau terlalu banyak. Umumnya para dokter akan mengukur ketinggian cairan dalam 4 kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya. Metode ini dikenal dengan nama Amniotic Fluid Index (AFI). Jika ketinggian amniotic fluid (cairan ketuban) yang diukur kurang dari 5 cm, calon ibu tersebut didiagnosa mengalami Oligohydramnios. Jika jumlah cairan tersebut lebih dari 25 cm, ia didiagnosa mengalami Polydyramnios.

Seberapa Umumkah Oligohydramnios?
Sekitar 8% wanita hamil memiliki cairan ketuban terlalu sedikit. Oligohydramnios dapat terjadi kapan saja selama masa kehamilan, walau pada umumnya sering terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Sekitar 12% wanita yang masa kehamilannya melampui batas waktu perkiraan lahir (usia kehamilan 42 minggu) juga mengalami Oligohydramnios, karena jumlah cairan ketuban yang berkurang hampir setengah dari jumlah normal pada masa kehamilan 42 minggu.

Problem Terhadap Janin dan Komplikasi Kehamilan Apakah Yang Dapat Dihubungkan dengan Oligohydramnios?
Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan ketuban berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan. Oligohydramnios yang terjadi di masa kehamilan trimester pertama atau pertengahan usia kehamilan cenderung berakibat serius dibandingkan jika terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Terlalu sedikitnya cairan ketuban di masa awal kehamilan dapat menekan organ-organ janin dan menyebabkan
kecacatan, seperti kerusakan paru-paru, tungkai dan lengan.

Oligohydramnios yang terjadi di pertengahan masa kehamilan juga meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. Jika Oligohydramnios terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini mungkin berhubungan dengan pertumbuhan janin yang kurang baik. Di saat-saat akhir kehamilan, Oligohydramnios dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran, termasuk kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran oksigen kepada janin dan menyebabkan kematian janin. Wanita yang mengalami Oligohydramnios lebih cenderung harus mengalami operasi caesar di saat persalinannya.

Apa Yang Menyebabkan Terlalu Sedikitnya Cairan Ketuban?
Penyebab Oligohydramnios tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas wanita hamil
yang mengalaminya tidak tahu pasti apa penyebabnya. Penyebab Oligohydramnios yang telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya kantung/membran cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar 7% bayi dari wanita yang mengalami Oligohydramnios mengalami cacat bawaan, seperti gangguan ginjal dan saluran kemih karena jumlah urin yang diproduksi janin berkurang. Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan Oligohydramnios adalah tekanan darah
tinggi, diabetes, systemic lupus erythematosus (SLE) dan masalah pada plasenta.

Serangkaian pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanan darah tinggi, yang dikenal dengan nama angiotensin-converting enxyme inhibitors (mis: captopril), dapat merusak ginjal janin dan menyebabkan Oligohydramnios parah dan kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi yang kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darah mereka tetap terawasi baik dan pengobatan
yang mereka lalui adalah aman selama kehamilan mereka.

Bagaimana Cara Menangani Oligohydramnios?
Studi baru-baru ini menyarankan bahwa para wanita dengan kehamilan normal tetapi mengalami Oligohydramnios di masa-masa terakhir kehamilannya kemungkinan tidak perlu menjalani treatment khusus dan bayi mereka cenderung lahir dengan sehat. Akan tetapi wanita tersebut harus mengalami pemantauan terus-menerus. Dokter mungkin akan
merekomendasikan untuk menjalani pemeriksaan USG setiap minggu bahkan lebih sering untuk mengamati apakah jumlah cairan ketuban terus berkurang. Jika indikasi berkurangnya cairan ketuban tersebut terus berlangsung, dokter mungkin akan merekomendasikan persalinan lebih awal dengan bantuan induksi untuk mencegah komplikasi selama persalinan dan kelahiran. Sekitar 40-50% kasus Oligohydramnios berlangsung hingga persalinan tanpa treatment sama sekali.

Selain pemeriksaan USG, dokter mungkin akan merekomendasikan tes terhadap kondisi janin, seperti tes rekam kontraksi untuk mengamati kondisi stress tidaknya janin, dengan cara merekam denyut jantung janin. Tes ini dapat memberi informasi penting untuk dokter jika janin dalam rahim mengalami kesulitan. Dalam kasus demikian, dokter cenderung untuk merekomendasikan persalinan lebih awal untuk mencegah timbulnya masalah lebih serius. Janin yang tidak berkembang sempurna dalam rahim ibu yang mengalami Oligohydramnios beresiko tinggi untuk mengalami kompikasi selama persalinan, seperti asphyxia (kekurangan oksigen), baik sebelum atau sesudah kelahiran. Ibu dengan kondisi janin seperti ini akan dimonitor ketat bahkan kadang-kadang harus tinggal di rumah sakit.

Jika wanita mengalami Oligohydramnios di saat-saat hampir bersalin, dokter mungkin akan melakukan tindakan untuk memasukan larutan salin melalui leher rahim ke dalam rahim. Cara ini mungkin mengurangi komplikasi selama persalinan dan kelahiran juga menghindari persalinan lewat operasi caesar. Studi menunjukkan bahwa pendekatan ini sangat berarti pada saat dilakukan monitor terhadap denyut jantung janin yang
menunjukkan adanya kesulitan. Beberapa studi juga menganjurkan para wanita dengan Oligohydramnios dapat membantu meningkatkan jumlah cairan ketubannya dengan minum banyak air. Juga, banyak dokter menganjurkan untuk mengurangi aktivitas fisik bahkan melakukan bedrest.

Apakah Cairan Ketuban Yang Berisiko pada Bayi?
Warna cairan ketuban normal adalah bening atau kekuningan. Warna ab-normal pada tes amniosintesis atau pada kelahiran kadangkala menunjukkan adanya masalah. Cairan berwarna kecoklatan atau hijau umumnya mengindikasikan bahwa bayi telah mengeluarkan tinja, yang menunjukkan bahwa bayi dalam kondisi stress. Cairan berwarn merah muda
mengindikasikan perdarahan, sementara warna merah anggur mengindikasikan perdarahan sebelumnya (lampau). Kondisi ini mungkin tidak atau memiliki sedikit konsekuensi, tetapi tes-tes yang berkaitan sebaiknya dilakukan untuk menemukan penyebabnya.

Disadur dari artikel March Of Dimes (support research of Amniotic Fluid Disorder)
PO Box 1657, Wilkes-Barre, Philadelphia 18703-1657
Phone: 1-8003676630

2 comments:

Posmas said...

nice article. it help much.thanks a lot. GB

Anonymous said...

I relish, cause I found just what I used to be taking a look
for. You have ended my 4 day long hunt! God Bless you
man. Have a great day. Bye

My web blog ... couples’ all-inclusive