Tuesday, November 14, 2006

Mudik #3 ; Ketemu Keluarga Besar

Hari berikutnya, Rabu, 25 Oktober 2006 adalah hari dimana pertemuan keluarga besar berlangsung. Ini adalah pertemuan dari trah ayahnya Embah Putri. Jadi buyutku lah. Judul acaranya kalo ga salah, halal bi halal keluarga besar H Edris. Ini nama ayahnya Embah Putri itu tadi. Lokasi acaranya di rumah Budhe Fat, sebuah desa yang masih asri, masih banyak ijo-2nya, padi-2nya dan sawah-2. Makanya itu Akung memang sudah diminta jauh-2 hari untuk bisa datang ke Kudus. Ya dalam rangka ini. Apalagi keluarga besar kami sudah lama ga berlebaran di Kudus kan? Jadi sekalian deh momen ini dijadikan ajang mudik kami.

Pagi-pagi sekali sambil siap-siap, aku dan Ate Yuli muter-2 kota Pati, nyari nasi gandul buat sarapan. Ini nasi khas Pati. Kalo makan di tempat, nasinya ditaro di daun beralas piring. Diguyur kuah apa ya.. semacam gulai lah. Trus tinggal pilih lauknya. Mau daging, mau empal atau kikil. Nanti si penjual akan dengan cekatan menggunting lauk yang kita mau. Gunting? Iya, pake gunting. Di Pati, di Kudus, warung-2 itu biasanya make gunting untuk motong-2 makanan. Guntingnya model gunting jahit jaman lama itu. Yang pantatnya gemuk, huehuehue..

Sampai di rumah Budhe, meski sudah rada siang, tamu masih sedikit. Acara ini juga kian menahbiskan sidejobku sebagai MC, huehuehue.. Jadi ya sudahlah, Faza sama Uti dan Atenya, sesekali juga ditanggap sodara lain, sementara ayahnya juga sama sepupu-2 yang lain, sementara daku mesti berdiri di depan para tamu. Mmmm.. kalo datang semua sih mestinya 500 lebih. Tapi kayanya sih ga dateng semuanya. Tapi itu juga sudah ramenyaaaaa, hmmmm.. luar biasa. Bahkan kami juga sudah punya apa tuh.. mmm.. semacam pohon keturunan itu. Aduh apa sih namanya sampe lupa. Jadi disana jelas ditulis, urut-2an dari trah yang paling atas. Sampe ke bawah-bawahnya. Bahkan semua catatan nama juga ada lo. Nama Faza sendiri juga sudah masuk didaftar itu. Yang jelas, setiap ada perubahan akan dilaunch saat pertemuan keluarga besar seperti ini, yang rutin diadakan hari kedua atau ketiga Lebaran.

Sesi door prize jadi rebutan anak-2. Dari mulai menjawab urut-2an nama keluarga sampe tebakan lain. Ada juga door prize untuk mereka yang mau joget. Nah, inilah ajang Faza untuk menunjukkan eksistensinya sebagai penyuka joget, huehuehue.. Dengan gagah berani, kubawa Faza ke depan. Aku menyanyi dan Faza berjoget. Lagunya, SMS dong, yang sangat dikenal Faza dan jadi salah satu lagu favoritnya, selain lagu-2nya Om Ayiel (baca : Peterpan), huehuehue.. Dapet deh satu kado door prize..

Malam hari kami meneruskan penjelajahan ke Kudus. Mampir ke Budhe Tun, kakak tertua babe. Trus nyari makan malem. Sasarannya adalah soto kudus Pak Achwan. Ini salah satu yang melegenda karena sudah lama banget jualannya. Pas persis kami sampe, persediaan tinggal untuk rombongan kami. Jadilah pesenan ditambah dengan sate kerbau. Waaaa.. untuk mereka yang baru kenal dengan sate kerbau, mungkin rada takjub. Tapi sate kerbau ini ciri khasnya satu ; manis. Ayahnya Faza kalo sama yang terlalu manis kan suka enek tuh. Jadi sate kerbau yang terlalu manis pun tak begitu diidolakan. Dagingnya sih oke. Tapi bumbunya sih yah yang memang sengaja dibuat manis.

Kami juga mampir ke Menara Kudus, satu diantara bangunan bersejarah yang cukup melegenda. Bahkan boleh dibilang ajaib. Ini karena Menara Kudus dibangun menggunakan batu bata tanpa semen !! Subhanallah.. Takjub melihat dan memegangnya. Meski sudah berulang kali ke Kudus, masuk Menara Kudus ya baru kali ini. Karenanya dimanfaatkan sekali untuk berfoto ria. Di depan Menara Kudus, sekalian mejeng di becak yang lagi nangkring di halaman Menara. Ayahnya Faza juga ga mau ketinggalan. Ngayuh becak di depan Menara Kudus.

Malamnya, mesti siap-2 buat perjalanan berikutnya. Besok, kami akan meninggalkan Kudus menuju Indramayu, sebelum berlanjut ke Jakarta.

0 comments: