Monday, April 09, 2007

Ketemu Lagi dengan Djogdja

Hari Minggu siang sekitar jam 14.30, Batavia Air yang membawaku ke Djogdja mulai membubung ke angkasa, menembus jajaran awan hitam dan titik-titik air hujan yang membayang di depan. Jadwal ini rada mundur dari jadwal yang seharusnya karena kata mba pramugari yang mengumumkan di pesawat, cuaca di Yogyakarta belum memungkinkan untuk mendarat. Karena pengumuman ini disampaikan saat penumpang sudah ada di pesawat, maka kamipun menunggu diatas pesawat. Tak berapa lama, datang lagi pengumuman yang menyatakan kemungkinan penundaan ini akan berlangsung agak lama, jadi penumpang dipersilakan keluar dulu dari pesawat. Tak lupa juga barang bawaan mesti diangkut lagi keluar. Olala, yang tadinya udah duduk manis dan barang udah ditata sedemikian rupa, mesti dibongkar lagi. Keluar pesawat juga mesti antri lagi. Yah, kalo urusan cuaca memang ga bisa dipaksa to. Sejumlah taruna Akademi Angkatan Udara yang ada di pesawat yang sama sempat mempertanyakan brapa lama perkiraan pesawat akan didelay. Kabarnya, mereka harus sudah masuk asrama jam 18.00 nanti. Jadi kalo kelamaan delaynya, kuatirnya pasti melewati batas waktu masuk asrama. Kalo lewat, hhuuumm.. ga tau deh..

Tapi baru aja jalan menuju garbarata, pengumuman lanjutan disampaikan. Bandara Adisutjipto Yogya sudah open, maksutnya sudah bisa didarati karena hujan sudah berhenti. Uuuffhh.. masuk lagi deh ke pesawat sambil nenteng-nenteng bawaan. Dan Alhamdulillah, ga lama kemudian pesawat segera bersiap terbang. Cuaca di Jakarta sendiri sudah mulai mendung waktu mulai take-off. Sampai menuju posisi ideal saat tanda seat belt dimatikan, butuh waktu rada lama. Ini karena setelah take-off, langsung berhadapan dengan hujan dan mendung. Tau sendiri, jikalau menembus cuaca yang demikian itu, pesawat pasti sedikit turbulence. Jadi ada bunyi gludak gluduk disertai pesawat yang naik turun. Tapi Alhamdulillah, ga brapa lama pesawat sudah di posisi mendatar, sudah mencapai ketinggian yang diinginkan.

Sekitar sejam lama perjalanan kali ini. Mendekati bandara Adisutjipto, pesawat kembali berhadapan dengan cuaca mendung. Tapi ga brapa lama karena setelah itu, mulailah terlihat deretan bangunan yang ada di Djogdja dan sekitarnya. Hhhuumm.. sudah deket nih.. Batavia Air pun mendarat dengan mulus di tengah cuaca basah abis ujan.

Masuk ke pintu kedatangan, kami langsung disambut dengan dua orang yang memainkan gamelan mini. Di sepanjang jalan menuju rumah, banyak sekali rasanya yang sudah berubah. Dipikir-pikir lagi, ah ya, daku kan sudah tiga tahunan engga ke Djogdja. Terakhir, ngurus surat-surat untuk keperluan nikah. Uuuffhh.. lama juga ya. Sekarang, selamat ketemu lagi, Djogdja..

0 comments: